Spanyol- Valentino Rossi akan menjalani balapan pamungkasnya di MotoGP. Sebelum itu, Rossi memamerkan sembilan motor yang membawanya jadi juara dunia. Valentino Rossi membuka penutup salah satu dari 9 motor yang ia gunakan untuk memenangkan Kejuaraan Dunia, di Ricardo Sirkuit Tormo, Valencia, Spanyol, Kamis (11/11/2021). Valentino Rossi akan
Bukuini mengenai perjalanan hidup sang juara dunia, Valentino Rossi. Dia yang menjuarai setiap kelas: 125cc, 250cc, 500cc dan MotoGP. Dimulai saat Rossi kecil mengendarai minicross atau motor balap mini, dari situlah muncul keinginan kuat untuk balapan dan bersaing.
MOTOR Murid Valentino Rossi Francesco Bagnaia tampil gemilang di MotoGP San Marino 2021, (19/9/2021), termotivasi kawinkan 3 gelar juara dunia sekaligus.. Pembalap MotoGP Francesco Bagnaia tak hanya menang di MotoGP San Marino 2021 yang juga penampilan di kampung halamannya sendiri.. Bahkan pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia sukses menggasak juara 2 kali di 2 ronde
ContohResensi Buku 1. Judul resensi : Valentino Rossi Sang Juara. Identitas buku. Judul buku : Otobiograi Valentino Rossi (Andai Aku Tak Pernah Mencobanya) Judul asli : he Autobiography of Valentino Rossi: what if I had never tried it. Penerjemah : Doni Suseno. Penerbit : Februari 2016.
Namun Rossi mengakui Marquez memiliki kecepatan yang lebih dari pembalap lainnya. Valentino Rossi: Persaingan Gelar Juara MotoGP Masih Terbuka | Republika Online REPUBLIKA.ID
Novel"Sang Juara termasuk buku anak yang cukup inspiratif. Tokoh dalam buku ini bisa menularkan semangat dan pembelajaran pada anak untuk berempati. Beberapa quote alias nasihat bijak bertebaran. Salah satu quote favorit saya adalah: "Jemputlah takdirmu, Nak. Tapi kalau gagal jangan berburuk sangka kepada Allah." (Hal 182).
Setelahmembaca dua contoh resensi, siswa dapat menentukan persamaan isi dan sistematika resensi dengan penuh tanggung jawab. Perhatikan contoh teks resensi berikut berdasarkan penyajian isinya. Judul Resensi : Valentino Rossi Sang Juara Identitas buku Judul buku : Otobiografi Valentino Rossi (Andai Aku Tak Pernah encobanya)
b8IRG.
Perhatikanlah contoh teks resensi berikut berdasarkan penyajian isinya. Contoh Resensi Buku 1 Judul resensi Valentino Rossi Sang Juara Identitas buku Judul buku Otobiograi Valentino Rossi Andai Aku Tak Pernah Mencobanya Judul asli he Autobiography of Valentino Rossi what if I had never tried it Penerjemah Doni Suseno Penerbit Februari 2016 Jumlah halaman 302 Pendahuluan Penulis memilih buku ini karena sangat digemari oleh anak muda terutama penggemar otomotif. Selain itu, buku tersebut mengungkapkan rahasia perpindahan Valentino Rossi dari tim Honda ke tim Yamaha yang selama ini tidak terungkap oleh media. Isi Resensi Kemenangan demi kemenangan yang telah diraih Rossi bersama Honda membuat mereka yang berkecimpung dalam tim Honda mulai beranggapan bahwa yang menentukan sebuah kemenangan adalah mesin motor, bukan pembalapnya. Mereka membandingkan Yamaha, salah satu pesaingnya yang tidak pernah memenangi satu balapan pun karena mesin motornya memang kalah cepat dari Honda. Contoh Resensi Buku 2 Judul buku Teknik Bermain Gitar Penulis Famoya Penerbit Terbit Terang Surabaya Kota Penerbit Surabaya Tahun Terbit 1999 Jumlah Halaman 80 Gitar merupakan sebuah alat musik yang sangat populer dengan “Gitaris” sebagai sebutan untuk pemain gitar. Getar nurani menjadi seorang gitaris muncul alami yang menciptakan kreasi meluap tidak kenal waktu, yang mungkin sejenis akademi hanya sebatas formalitas belaka. Akan tetapi, nurani darah seni lebih memotivasi yang dicita-citakan. Gitar adalah alat musik yang menghasilkan melodi indah dengan cara memetik senarnya. Bentuk gitar memengaruhi baik dan tidaknya suara gitar. Dalam bermain gitar tidak hanya berpedoman teori nada minor dan mayor, melainkan dengan ketajaman perasaan dan mengatur senar gitar. Selain itu untuk menghasilkan melodi yang indah tidak bisa asal petik, tapi menggunakan nada dasar dan menentukan kunci nada. Kunci nada dalam sebuah lagu harus sesuai dengan kemampuan suara penyanyi. Dengan demikian lantunan lagu dapat dinikmati dengan indah. Teknik Seni Bermain Gitar ini merupakan buku yang menarik. Itu terletak pada bab Body Gitar yang menjelaskan cara memilih gitar dan kunci nada yang memberikan sugesti bahwa tanpa melihat nada tertentu, mendengar suaranya saja akan mampu membedakan jenis nada. Contoh Resensi 3 Judul Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang Pengarang Andrias Harefa Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit 2002 Halaman i-xi + 103 halaman Aktivitas menulis sering kali dikaitkan dengan bakat seseorang. Padahal, tidak selamanya bakat dapat membuat aktivitas tulis-menulis menjadi selancar dan semudah yang kita bayangkan. Berulang kali para pakar menyatakan bahwa menulis merupakan pelajaran dasar yang sudah kita dapatkan semenjak duduk di bangku sekolah dasar bahkan di taman kanak-kanak. Dengan kata lain, mengarang adalah keterampilan sekolah dasar. Namun, sering kali ketika kita hendak menuangkan ide-ide kita dalam bentuk tulisan, sesuatu yang bernama “bakat” selalu menjadi semacam “kambing hitam” yang harus siap dipersalahkan. Mengarang bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, juga bukan merupakan hal yang sulit jika ada komitmen, janji pada diri sendiri tentu saja, jika komitmen itu diniati untuk benar-benar ditepati. Komitmen, inilah satu lagi kata kunci agar proses menulis dan mengarang menjadi mudah. Komitmen tersebut adalah janji pada diri sendiri bahwa saya akan menjadi penulis. Jadi, menulis itu bukan perlu bakat, sebab bakat tidak lebih dari “minat dan ambisi yang terus-menerus berkembang”. Jadi, jika “bakat” bermakna demikian, segala sesuatu memerlukan bakat, tidak hanya dalam soal tulis-menulis. Masalahnya kemudian, bagaimana agar ambisi tersebut terus dipelihara sampai waktu yang lama? Jawabnya, “komitmen pada diri sendiri”. Contoh Resensi Buku 4 Judul Istanbul Kenangan Sebuah Kota Penulis Orhan Pamuk Penerjemah Rahmani Astuti Penerbit Serambi Tahun terbit 2015 Tebal 561 Istanbul atau dulunya dikenal dengan nama Byzantium merupakan kota yang paling penting dalam sejarah. Kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Romawi Timur, Kekaisaran Latin dan terakhir Kekaisaran Utsmaniyah. Penyebaran agama Kristen mengalami kemajuan pada masa Kekaisaran Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah menakhlukkannya pada tahun 1453 di bawah kepemimpinan Mehmed II Muhammad Al-Fatih yang mengubahnya menjadi pertahanan Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir. Kesultanan Utsmaniyah berakhir pada tahun 1922. Istanbul beralih menjadi Republik Turki pada tahun 1923. Namun tak banyak kemajuan yang terjadi pada periode ini. Kota yang dahulunya pernah menjadi rebutan karena kekayaan dan posisinya yang strategis mendadak diabaikan setelah Kesultanan Utsmani jatuh. Sebaliknya, kota ini menjadi lebih miskin, kumuh, dan terasing. Kegemilangan kota ini perlahan memudar. Rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan akan kenangan kejayaan masa lalu.“Seakan-akan begitu kami aman berada di rumah kami, kamar tidur kami, ranjang kami, maka kami dapat kembali pada mimpi-mimpi tentang kekayaan kami yang telah lama hilang, tentang masa lalu kami yang legendaris.” halaman 50. Sebesar apa pun hasrat untuk meniru Barat dan menjalankan modernisasi, tampaknya keinginan yang lebih mendesak adalah terlepas dari seluruh kenangan pahit dari kesultanan yang jatuh lebih menyerupai tindakan seorang pria yang diputus cinta membuang seluruh pakaian, barang-barang, dan foto-foto bekas kekasihnya. Namun, karena tidak ada sesuatu pun, baik dari Barat maupun dari tanah air sendiri, yang bisa digunakan untuk mengisi kekosongan itu, dorongan kuat untuk berkiblat ke Barat sebagian besar merupakan usaha untuk menghapus masa lalu; pengaruhnya pada kebudayaan bersifat mereduksi dan membuat kerdil, mendorong keluarga-keluarga seperti keluargaku yang, meskipun senang melihat kemajuan Republik, melengkapi perabot rumah mereka layaknya museum. Sesuatu yang di kemudian hari aku ketahui sebagai misteri dan kemurungan yang mewabah, kurasakan pada masa kanakkanakku sebagai kebosanan, dan kemuraman, rasa jemu mematikan, yang kuhubungkan dengan musik “alaturka” yang membuat nenekku tergerak untuk mengetuk-ngetukkan kakinya yang bersandal aku melarikan diri dari situasi ini dengan membangun mimpi” halaman 43.
JAKARTA, - Valentino Rossi selama karirnya menjadi pebalap MotoGP sudah meraih sembilan gelar juara dunia. Namun, ada tiga titel yang menurutnya sangat berkesan. Rossi sudah 26 tahun menjadi pebalap MotoGP. Pertama kali dia balapan adalah pada 1996 bersama tim pabrikan Aprilia di kelas 125 cc. Dia meraih kemenangan pertamanya di tahun yang sama di juga Lorenzo Sebut Rossi Tidak Akan Jadi Juara Dunia pada 2015 meski Tanpa Penalti Tahun 1997, dia berhasil meraih gelar juara dunia pertamanya, yakni di kelas 125 cc. Lalu, Rossi menjadi juara dunia lagi pada 1990, tapi di kelas 250 cc. Pada 2001, Rossi berhasil jadi juara dunia di kelas 500 cc. AFP/YOAV LEMMER Valentino Rossi di atas motor balap 500 cc 2-tak Masuk era MotoGP, Rossi juga berhasil meraih beberapa gelar juara dunia. Terakhir kali dia menjadi juara dunia adalah 13 tahun yang lalu, tepatnya pada 2009. "Ada tiga titel juara yang saya ingin sorot. Pertama, di 2001, ketika saya menang di era 2-tak terakhir di 500 cc. Lalu, di 2004 ketika saya menjadi juara dunia MotoGP di musim pertama bersama Yamaha," ujar Rossi, dikutip dari Jumat 7/1/2022.Baca juga Ini Satu-satunya Pebalap Jepang yang Diidolakan Valentino Rossi "Setelah itu, pada 2008, karena saat itu saya juga sudah tua, dan orang-orang mengatakan bahwa masa saya sudah habis. Sebab, saya kalah di kejuaraan dunia pada 2006 dan 2007, dua kali berturut-turut, lawan Nicky Hayden dan Casey Stoner," katanya. FILIPPO MONTEFORTE Max Biaggi dan Valentino Rossi. AFP PHOTO/Filippo MONTEFORTE Photo by FILIPPO MONTEFORTE / AFP Rossi menambahkan, biasanya karir balap seseorang akan berakhir ketika mencapai usia 30 tahun. Tapi, itu berubah ketika Rossi memutuskan untuk mengganti ban dari Michelin ke Bridgestone pada 2008. Pada saat itu, belum ada aturan pemasok ban tunggal. Tiap pabrikan masih diizinkan untuk menggunakan merek ban pilihannya. Valentino Rossi "Itulah bagaimana saya bisa kembali ke atas. Saya mengalahkan Jorge Lorenzo, Stoner, dan Dani Pedrosa di musim 2008," ujar Rossi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Kadang belajar itu adalah membuka mata, telinga, dan hati dengan lebih dalam Judul Buku Otobiografi Valentino Rossi Andai aku tak pernah mencobanya Diterjemahkan dari The Autobiography of Valentino Rossi What if I had never tried it Penulis Valentino Rossi Penerjemah Doni Suseno Penerbit Ufuk Publishing House Tahun Terbit 2005 Jumlah Halaman 302 halaman Otobiografi sederhana ini banyak memberikan pelajaran dan inspirasi kepemimpinan, baik yang diungkapkan secara eksplisit maupun implisit. Valentino Rossi, untuk selanjutnya akan disebut Rossi, mengawali penggalan kisah hidupnya dengan cerita singkat kemenangannya pada Australian Grand Prix 2001 dan 2004. Dalam kedua kompetisi tersebut, ia pun berhasil meraih gelar juara dunia baru kategori motor 500cc dan MotoGP. Ia menceritakan secara rinci sirkuit terakhir yang ia lalui saat itu. Kesalahan sekecil apapun, terutama saat berada dalam kecepatan yang tak tepat, membuat riwayatmu tamat. Pemimpin diharuskan untuk menentukan strategi dalam menyelesaikan permasalahan. Ia harus berhati-hati dalam melangkah dan mengambil keputusan. Dalam balapan, kesalahan kecil yang dilakukan oleh pembalap di sirkuit akan membuatnya gagal bahkan celaka. Pemimpin yang tidak mampu mengatur strategi, mungkin akan mengorbankan orang-orang di sekelilingnya karena ia tak mampu menganalisis risiko atas setiap keputusan yang diambil. Memang kita perlu menghindari masalah, melaju mendahului yang lain lalu tetap memimpin di depan, namun ada kalanya kita sadar tak mampu melakukannya sehingga lebih baik menunggu momen yang tepat, yaitu saat berada pada putaran terakhir. Lagi-lagi, Rossi pun membicarakan strategi yang ia pakai sehingga dapat meraih prestasi tertingginya menjadi juara dunia. Mungkin ini nampak sederhana, seorang pemimpin yang berkualitas akan mampu menganalisis kekuatan timnya, mengatur timing yang tepat untuk bertindak dan melangkah. Aku tahu persis bagaimana aku bisa menang atau kalah. Mungkin ini terlihat sepele. Rossi sedikit “membuka” bahwa saat ia kalah, hanya dia, dan Tuhan tentunya, yang mengetahui benar penyebab kekalahannya. Begitupun kemenangan yang ia raih. Para penggemarnya dapat berkomentar apapun, namun ia lebih mengetahui kekalahan dan kemenangannya sendiri. Dengan demikian, ia jujur terhadap dirinya sendiri dan sudah memiliki pemahaman yang mendalam tentang dirinya dan karirnya. Seorang pemimpin harus mengenali kemampuan dirinya sehingga dapat melakukan yang terbaik untuk timnya. Aku bersama Yamaha, aku dalam posisi puncak. Kalau aku memenangi balapan ini, maka aku akan mengubah karirku sekaligus membuat sejarah baru dalam olahraga ini. Pemimpin pasti memiliki visi dan mimpi yang tinggi, yang ditransfer pada orang-orang yang dipimpinnya untuk dapat menggerakkan orang-orang tersebut sehingga mampu mencapai impian bersama tersebut. Ambisi inilah yang akan mendorong sebuah tim untuk berjuang keras menjadi yang terbaik. Analoginya dengan seorang pembalap yang sejak start balapannya tentu sudah menginginkan untuk meraih posisi pertama dalam sirkuit, mengalahkan lawan-lawannya, dan meraih kemenangan. Mimpi Rossi untuk membuat sejarah juga mengantarkannya untuk berjuang sekuat tenaga. Pemimpin-pemimpin besar dunia juga menciptakan sejarah mereka sendiri. Tengok saja Nabi Muhammad SAW, Soekarno, Mahatma Gandhi, Ahmadinejad, Ronald Reagan, Sun Tzu, dan tokoh-tokoh besar lain dengan sejarah perjuangan mereka mengubah dunia. Setelah puas dengan beberapa strategi awal, Rossi pun menceritakan awal keinginannya untuk meninggalkan Honda. Ia merasa sudah tidak sejalan dan tidak sevisi lagi dengan perusahaan tersebut. Keputusannya pindah ke Yamaha juga merupakan hal berat untuk ia sendiri, meskipun itu adalah keputusannya, terutama bagi partner kerjanya di Honda. Sebagaimana yang aku bilang, aku ingin menunjukkan kalau manusialah yang lebih penting dibanding mesin, pembalaplah yang utama dalam memaksimalkan kinerja motornya. Esensi kepemimpinan dari petikan kalimat ini ialah bahwasanya seorang pemimpin harus mampu “memanusiakan” orang-orang yang dipimpinnya. Dengan demikian, orang-orang tersebut merasa termotivasi dan dihargai dalam tim. Honda yang memuja dan mengagung-agungkan motornya, harus menelan bulat-bulat kenyataan bahwa ia ditinggalkan oleh salah satu pembalap andalannya, Rossi. Dalam manajemen pun dikenal sebuah teori motivasi yang merumuskan tentang apresiasi, reward, dan punishment. Aku menginginkan sebuah tim yang mementingkan peran pembalapnya, dan yang lebih mempercayai pengalaman dan sensitivitas manusia daripada data komputer semata. Sebuah tim yang tenang dan santai. Sebuah tim yang memberiku, juga kepala insinyurku, Jeremy, kesempatan untuk mengembangkan motornya. Manusia kadang dihadapkan pada pilihan-pilihan yang mengharuskannya mengambil keputusan yang tepat, sampai kadang harus mengorbankan beberapa hal sebagai konsekuensi atas keputusan yang diambil. Setiap manusia, apalagi seorang pemimpin, harus siap dengan konsekuensi tersebut dan tetap konsisten dengan keputusan yang diambil. Rossi menceritakan secara gamblang bahwa saat ia memutuskan untuk meninggalkan Honda, partner kerjanya pada awalnya tidak bersedia mengikuti Rossi. Namun, Rossi sudah berjanji untuk tidak akan menjilat ludahnya sendiri. Ia pun terus maju, bergabung dengan tim Yamaha, akhirnya teman-temannya pun mengikutinya karena melihat kegigihannya. Keputusannya untuk bergabung dengan Yamaha saat itu merupakan keputusan yang cukup unik karena justru itulah masa-masa suram Yamaha dalam kinerjanya. Rossi tidak mengindahkan semua itu, ia pun berjalan dengan keputusannya. Pemimpin teladan ialah pemimpin yang telah mantap dengan keputusannya, lalu konsisten menjalankannya. Kalau kamu tak melakukannya, kamu tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi nantinya, kamu takkan pernah tahu apa kamu bisa memenangi balapan dengan motor lain atau tidak. Selanjutnya, Rossi pun flash back ke masa kecilnya, saat ia harus memutuskan akan berkecimpung dengan go-kart atau roda dua, hingga akhirnya piliihannya pun jatuh pada roda dua. Ia juga menuliskan betapa orang tuanya, Graziano dan Stefania, telah mengorbankan banyak hal baik moral maupun material untuk membantu keberhasilan Rossi. Ia juga menceritakan pengalaman bertandingnya sejak kecil, melanglang buana di dunia Sport Production dan dinobatkan sebagai juara dalam pertandingan tersebut di Italia. Bahkan sebuah cerita saat gurunya pun bersikap sinis padanya. Namun Rossi tidak bergeming. Ia tetap menjalani sesuatu yang diyakininya sebagai hal yang benar. Ketegasan dan kemantapan sikap inilah yang mengantarkannnya pada sebuah kesuksesan. “Yamaha itu kan hanya sebuah motor. Semua tergantung pada siapa yang mengembangkan dan mengendarainya,” Sosok Jeremy sebagai rekan kerja Rossi dalam karir balapannya juga merepresentasikan sosok pemimpin yang luar biasa. Rossi mengenal Jeremy sebagai rekan yang bertanggung jawab, tidak pernah meremehkan tantangan seberapapun kecilnya, santai, dan tenang, berkonsentrasi dan gigih, jujur dan apa adanya, metode kerjanya bagus, memahami dan memikirkan berbagai hal, mengetahui waktu-waktu tepat untuk mendengarkan dan berbicara, akurat dan sederhana dalam mengomunikasikan sesuatu, serta memiliki kesabaran yang tinggi. Karakteristik inilah yang menjadikan seluruh tim dapat bekerja dengan baik dan nyaman, kemudian menghasilkan prestasi demi prestasi bagi mereka. Kemudian, sejak uji coba pertama aku sadar kalau ingin membuat Yamaha menang, aku harus memprioritaskan kemampuan mengendalikan lebih dari yang lain. Pelajaran penting bagi seorang pemimpin, mampu menjadikan sebuah kekurangan sebagai peluang. Menjadikan masalah sebagai celah mendapatkan kemenangan dengan solusi alternatif. Pemimpin yang matang bukan tidak mampu bertoleransi terhadap kesalahan, melainkan jujur dengan kesalahan, bersedia menerima fakta meskipun adakalanya buruk, untuk selanjutnya melakukan strategi perbaikan. Tim terlalu penting buatku dan keberuntungan adalah hal lain lagi. Tim selalu ada di sana, selalu menjadi bagian dari kesuksesanku, juga bagian dari kesuksesan orang lain. Anggapan bahwa balapan sangat sederhana dan sekadar mengendalikan motor, ternyata sebuah kesalahan besar. Balapan merupakan hal kompleks. Di dalamnya terdapat banyak orang berbeda karakter dalam tim, kerja sama, koordinasi, cita-cita bersama, dengan segala suka dan dukanya. Peran sosok-sosok pemimpin yang akan membawa sebuah tim mencapai kemenangan, juga sangat krusial. Pemimpin di sini tidak hanya diartikan sebagai seorang kepala mekanik, ketua tim, atau berbagai jabatan struktural, tetapi juga kepemimpinan secara individu oleh masing-masing anggota tim. Karena hakikatnya, kepemimpinan bukan hanya hal memimpin orang lain, melainkan sampai mencakup memimpin diri sendiri termasuk saat dipimpin orang lain. Dalam buku ini, Rossi juga mengatakan bahwa ada saja pembalap yang mengatakan bahwa selama sang pembalap bagus, maka keberadaan tim tidak memiliki arti apapun. Padahal, faktanya seorang pembalap hebat dengan tim pendukung yang tidak kuat, hanya akan meraih kemenangan yang biasa-biasa saja. Sedangkan kemenangan luar biasa yang diraih Rossi adalah berkat dukungan dari timnya yang hebat. Begitu juga dengan motivasi pada anggota tim yang ternyata bukan sekadar teori manajemen, melainkan sebuah keniscayaan untuk mendapatkan tim yang solid dan menggapai prestasi puncak. Jadi kamu bisa bilang kalau aku beruntung, tetapi menurutku, aku berpandangan jauh dan berani. Kalau aku dianugerahi kemampuan terbaik, itu karena aku paham bagaimana mengetahui yang terbaik, dan karenanya memilih yang terbaik juga. Kutipan paragraf tersebut menyatakan bahwa Tuhan mengaruniai Rossi dengan bakat yang juga diwarisi dari ayahnya, Graziano, lalu selebihnya Rossi melakukan latihan dan usaha yang keras. Tidak heran jika daftar prestasinya sudah ditulis sejak usianya sekitar 17 tahun. Sejak awal, Rossi bahkan sudah matang dengan dirinya karena ia tahu, ia menjadikan juara dunia sebagai tujuan dan cita-citanya. Dan itulah mengapa, pada akhirnya, di dalam MotoGP sendiri beberapa pembalap terpaksa hengkang. Karena mereka tidak mampu mengeksploitasi 95% potensi motor mereka. Apalagi kalau harus 100%, mereka pasti pontang-panting… Dalam otobiografi ini, Rossi juga menceritakan pengalaman “gila”-nya bersama teman-teman satu gengnya. Mereka mengendarai apecar, skuter, mengalami berbagai konflik dengan polisi, dan hal-hal konyol lain. Rossi juga menggambarkan kekurangsukaannya pada wartawan dan para penggemarnya di Italia yang cenderung berlebihan. Akibatnya, ia pun memilih bermukim di London. Rossi juga menggambarkan sisi lain seorang pembalap. Di menjelang akhir buku ini, ia menulis sebagai berikut. Tentu ada pembalap-pembalap yang tak bertanggung jawab, sama halnya dengan orang-orang yang tak bertanggung jawab. Namun, pembalap sejati tak seperti itu. Ia tahu pasti apa yang sedang dilakukannya. Ia berpikir dan menggunakan nalarnya. Dan hanya pembalap yang logis yang berhasil. Yang tak bertanggung jawab tak memperoleh apa-apa. Tanggung jawab merupakan nilai yang tak terpisahkan dari seorang pemimpin. Pemimpin harus menetapkan visi-misi dan tujuannya, memikirkan segala sesuatu secara objektif dan berdasarkan logika, lalu bertanggung jawab penuh atas pelaksanaannya. Pemimpin yang matang juga senantiasa menjaga agar ia tetap berada pada koridor dirinya sendiri, dalam artian tidak pernah menjadi orang lain. Valentino Rossi meraih kemenangan demi kemenangan pada semua kategori 125cc, 250cc, 500cc, dan MotoGP karena ia menaklukkan ketakutannya dan ketakutan kedua orang tuanya, pun karena ia sukses menumpas rasa kurang percaya diri yang masih menghantui dirinya. Buku ini ditulis dalam bahasa sehari-hari yang cukup mudah dimengerti. Foto-foto Valentino Rossi yang diletakkan di bagian tengah buku juga menjadi daya tarik tersendiri dari buku ini. Desain sampulnya pun menarik. Di bagian terakhir buku ini dilampirkan data-data tentang prestasi Valentino Rossi sejak tahun 1996 hingga MotoGP 2005. Rossi menulis bukunya dengan detail, sehingga pembaca dapat turut serta membayangkan berada pada sirkuit balapan yang menegangkan. Ia juga menggambarkan lokasi sirkuit dan beberapa tempat lain dengan jelas. Pembaca dapat mengetahui perasaan pembalap saat berlaga di sirkuit berkat deskripsi yang diberikan Rossi. Di sisi lain, buku ini juga masih memiliki kekurangan. Di dalam otobiografi ini Rossi masih menggunakan istilah-istilah teknis dalam dunia motor dan otomotif serta permesinan dan tidak ada terjemahan ataupun penjelasan tentang arti istilah tersebut. Hal ini cukup menyulitkan pembaca yang masih awam dalam dunia balapan. Jadi adakalanya dibutuhkan waktu lebih untuk memahami paragraf demi paragraf dalam buku ini. Istilah seperti garpu depan, sasis, pit, dan paddock merupakan contoh istilah teknis yang dipakai Rossi dalam buku ini. Valentino Rossi menutup buku ini dengan pernyataan berikut. Bayangkanlah kalau aku dulu tak pernah ikut balapan motor. Pasti semua jadi lain ceritanya. Bayangkan sekali lagi kalau aku sama sekali tak pernah mencobanya.***
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 112239 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d82acd10e3f0b5b • Your IP • Performance & security by Cloudflare
resensi valentino rossi sang juara